Langsung ke konten utama

Cara Menghilangkan Kenangan dan Masa Lalu






Kenangan dan masa lalu,mungkin kalian pernah ngerasainnya.Ada yang manis dan ada pula yang pahit.Pasti untuk kenangan yang manis,sayang untuk di buang.Tapi bagaimana dengan kenangan yang buruk ?


Nah,gimana caranya menghilangkan kenangan ?


Ada tipsnya nih..


Kenangan itu memang engga bisa kita lupain,karena mereka tersimpan dan melekat di pikiran kita sampai kapan pun.


Trus gimana dong ?


1.Boleh kok sedih
 
Sedih atau tangisan itu wajar kok,munafik banget kalo kamu ga merasa sedih akan kenangan yang lalu itu.Hukumnya mubah kok,asalkan jangan berlebihan aja.Nah abis nangis,kamu harus liat kaca dan liat udah berapa banyak air mata yang telah kamu habiskan buat kenangan itu.
 
2.Merelakannya
 
Yaaa..cukup dengan merelakan dia saja sudah cukup kok.Dengan cara tidak menangisinya dan percaya bahwa kenangan itu dapat membuat kita lebih baik dan tidak membuat kesalahan lagi di kemudian hari.Percaya deh,pasti Tuhan ngelakuin ini karena dia sayang sama kita dan supaya kita belajar menjadi manusia yang kuat.Emang sih ngomong itu gampang,tapi yakin deh,semua orang pernah ngerasain hal yang kayak ginian kok.
 
3.Hilangkan benda kenangan
 
Jika ada benda yang membuat kamu teringat lagi dengan kenangan itu,lebih baik buang saja atau kasih kan kepada orang lain.Sayang ? Ya memang,tapi dari pada dengan melihat barang itu kamu jadi teringat dengan kenangan itu dan membuat kamu terlarut dalam kesedihan,kenapa tidak ?
 
4.Intropeksi diri

Nah,sekarang kamu harus mencoba intropeksi diri,buat apa kamu tangisi kenangan yang telah berlalu ? Emang dia bakal kembali lagi ?Engga kan.Banyak lo hal yang belom kamu lakuin dihidup ini.Masa kamu mau ngabisain hidup ini dengan menangisi kenangan itu ? kan engga banget.Kamu harus inget,diluar sana ada yang masih merindukan senyuman kamu (ciyeeee).
 
5.Cari kesibukan atau aktivitas
 
Nah ini tahap terakhir,cari kesibukan atau aktivitas.Eittts,tapi yang positif yaa.Kamu bisa aktif di organisasi sekolah,contohnya OSIS atau MPK.Kamu juga bisa kok fokus sama pelajaran kamu di sekolah,toh ga rugi kan ?


Nah itu dia tipsnya,selamat mencoba dan semoga sukses yaa :D


"Jika matahari itu adalah kesenangan dan hujan itu adalah kesedihan,maka kita butuh keduanya untuk melihat pelangi"









Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Drama Tentang si Bunga

Bunga di taman yang indah. Dilihat dari berbagai mata yang memandang, baik kamu ataupun orang lain. Kau bilang aku ini bunya di taman itu, menarik bagimu. Kau jatuh dalam lautan warnaku dan auraku. Kau bilang hanya aku bunya yang dapat kau hinggapi. Kau bilang kau hanya ingin memetikku saja. Pendusta. Seperti dulu. Saat aku berharap hanya kamu yang datang dan memetikku, kau malah pergi memandang warna lain dalam kerajaan pohonku. Memandang bunga yang ada jauh diatas sana, dekat pucuk, sangat indah menarik perhatian. Aku sudah menghentikan petana untuk tidak memetikku terlebih dahulu sebelum kamu. Sudah ku usir ulat dan kumbang yang hinggap. Hingga tiada daya lagi untukku, hanya untukmu. Termasuk berlian itu, kau tahu? Kemarin aku di beri berlian. Namun tak ku terima. Kemarin aku diberi emas.Namun tak ku terima. Seorang raja pun datang kepadaku dan ingin menjadikan aku perhiasan terindah untuk anaknya, sang Pangeran. Tak kuterima karena ku mengharapkanmu. Aku menunggumu. ...

Manusia Itu, Sosok Itu

Manusia yang berada di depan kubus. Menulis celotehan hidup yang tak berarti. Mungkin ia mengharapkan sesuatu akan datang kepadanya. Yap, sesuatu yang menurutnya dapat melepas spidol hitamnya. Pandangan matanya memandang sesuatu. Memandang pintu kayu lapuk. Badannya membeku seketika. Satu.. dua.. tiga...hitungnya dalam hati. Setelah membuang waktu dengan coretan di papan putih itu, ia berbalik, mundur. Mungkin kau penasaran apa yang ia tulis? Atau apa yang ia tunggu? Bersabarlah, cerita tak akan sesingkat itu bukan? Mata yang indah. Mata elang. Tajam. Mungkin ia tak menyadari sesuatu disekitarnya. Melihat. Menatapnya. Tak berkedip dari balik jendela. Sosok itu tahu  apa yang sedang ia pikirkan. Manusia tak berguna, sosok itu berkata. Angin menghempaskan daun, seperti itulah dirinya. Jika ini tahun lalu, tak mungkin skenario cerita ini akan seperti ini. Mungkin akan tertulis "dia menatap sesuatu di jendela dan sosok itu juga menatapnya. Tamat". Sungguh aku sedang tidak me...